Asal Muasal Vans (Lengkap)
Setelah 20 tahun kerja di pabrik sepatu dengan merek Randy's tersebut, dibantu keuletannya bekerja, dia naik terus pangkatnya menjadi vice president dari Randy's. Sesudah itu, dia memutuskan untuk keluar dari perusahaan sepatu itu, pindah ke Southern California, membuat perusahaan baru bersama sahabat dan adiknya. Dia akhirnya berhasil mendirikan perusahaan baru yang bernama Van Doren Rubber Company. Waktu itu, hanya ada 3 merek yang memproduksi vulcanized shoes atau biasa dibilang sepatu Keds yaitu Randy's, Keds dan Converse. Sekarang, say welcome to Vans. Peristiwa pada tahun 1966 ini sekarang terkenal dengan istilah : The Birth of The California Style.
Waktu untuk menyiapkan sebuah toko dengan pabrik dalam satu sistem cukup lama juga. Sebelum toko itu dibuka, di depan pintunya terdapat tulisan 'Opening January!'. waktu bulan Januari persiapan belum selesai, tulisannya diganti jadi 'Would You Believe February?'. Tapi akhirnya tokonya buka pada tanggal 1 Maret 1966. Pada hari pertama, terdapat 16 orang yang datang ke toko, melihat-lihat contoh sample sepatu yang disediakan dan akhirnya pembeli terus disuruh datang lagi pada sore hari. Setelah mendapatkan pesanan, si Paul Van Doren dan teman-teman langsung cepat-cepat masuk ke pabrik dan membuat sepatunya.
Harga sepatu Vans waktu pertama keluar = $ 4.99 sistem ini yang dianut Vans waktu pertama kali buka. Sehabis itu, setelah toko mulai jalan dengan mulus seorang perempuan datang melihat-lihat di toko.Lalu dia bilang "ini pinknya bagus, tapi saya ingin pink yang lebih terang, itu juga kuningnya bagus, tapi ingin yang lebih tua kuningnya". Paul Van Doren berpikir 'tidak mungkin saya membuat 5 jenis untuk satu warna pink dan 5 jenis lagi buat warna yang lain' terus dia langsung bilang "gini aja deh, mbak bawa kain dengan warna yang mbak suka, nanti kita buatkan sepatunya". Mulai saat itu, Vans terkenal dengan konsep 'custom shoes'. Vans jadi makin terkenal waktu mereka memulai membuat sepatu untuk sekolah-sekolah, tim-tim olahraga & cheerleader di seluruh California Selatan. Pada tahun 1975 dua orang skateboarder dari Santa Monica yaitu Tony Alva dan Stacey Peralta ingin membuat sepatu custom yang lebih custom lagi. Sehabis berbicara Vans akhirnya membuat tambahan panel suede di bagian tumit dan dikasih label 'Off The Wall', yang mulai hari itu jadi nama dari skateboarding shoes line dari Vans. Mereka juga mulai mensponsori kedua skater-skater tadi. Mereka membayar Stacey Peralta sebesar $300 yang mau tour keliling dunia, untuk selalu memakai sepatu Vans dimanapun dia berada.
Pada akhir tahun 70-an anaknya Paul Van Doren, Steve Van Doren melihat sepatu temannya dicoret-coret dengan motif kotak-kotak kaya papan catur. Dia langsung berbicara sama ayahnya, lalu dia membuat slip-on checkerboard dengan warna putih bahan canvas dan warna hitam bahan karet di susun menjadi kotak-kotak. Lalu mereka mengeluarkan sepatu tersebut. Pada waktu yang sama, orang dari Universal Studios Hollywood meminta pasokan sepatu buat biki film. Lalu Vans akhirnya mengirim stok checkerboard slip-ons dalam jumlah besar. Orang-orang film Fast Times at Ridgemont High itu langsung jatuh cinta dan tergila-gila dengan sepatu itu mereka langsung menaruh sepatu itu di cover kaset/laser disc film itu dan juga mereka membuat scene dimana salah satu karakter film dipukul kepalanya pake sepatu tersebut. Setelah film itu keluar, Vans langsung kebanjiran pesanan. Mereka yang selama ini tidak pernah menjual sepatu ke luar California mendadak mendapatkan pesanan dari seluruh Amerika. Ini menjadi kelahiran salah satu sepatu paling laku di dunia bahkan sampai sekarang yaitu The Checkerboard Vans Slip-Ons.
Awal tahun 80-an, adik Paul Van Doren, Jim, co-founder yang menjabat sebagai president waktu itu memutuskan untuk membuat sepatu di luar sepatu keds. Mereka membuat sport shoes. Mereka ingin menyaingi nike, adidas, reebok dan puma. Bisa dibilang hampir semua keuntungan yang mereka dapatkan dari penjualan Vans checkerboard slip-ons yang fenomenal, mereka hambur-hamburkan dengan membuat sepatu sport yang tentu saja materialnya jauh lebih mahal dari sepatu keds yang simple. Mereka membuat sepatu-sepatu berkualitas bagus dan mahal untuk basket, sepakbola, tennis, baseball, gulat. Walaupun si Jim dinasihati oleh Paul Van Doren supaya tidak usah berangan-angan menyaingi Nike yang sudah mapan, tetapi si Jim tidak mau mendengar. Hasilnya bisa ditebak, Vans merugi besar dan mempunyai hutang $11juta-12juta dan akhirnya para petinggi masuk pengadilan karena tidak bisa membayar hutang sama perusahaan-perusahaan bahan mentah untuk membuat proyek sepatu sport mereka. Akhirnya pengadilan memutuskan si Jim dikeluarin dari Vans dan Paul Van Doren menjadi pemilik tunggal Vans. Paul langsung menguras otak, banting tulang untuk membayar hutang. Dia memulai dengan cara merubah material sepatu Vans. Mereka cuma beli material dari perusahaan tempat mereka berhutang. Keuntungan perusahaan dipotong untuk membayar hutang. Akhirnya setelah 3 tahun, Hutangnya pun lunas. Selama 3 tahun itu mereka sama sekali tidak menjalankan bentuk promosi. Sialnya waktu itu ada perusahaan baru muncul yang berada di segmen yang sama dengan Vans, yaitu Vision Streetwear. Dan mereka langsung promosi besar-besaran. Vans terpuruk waktu itu. Tahun 88, Steve Van Doren diajak Ayahnya bermain tenis. Dia tahu kalau ayahnya tidak pernah dan tidak bisa main tenis. Jadi dia berpikir ayahnya ingin berbicara serius. Ayahnya bilang 'Steve, apa yang ingin kamu jawab kalau ada orang datang ke kamu lalu menawar $75 juta untuk perusahaan kamu?' si Steve tanpa pikir panjang menjawab 'Jual. Ayah sudah siap untuk pensiun, enjoy life. Apapun yang terjadi sama Steve, Steve akan baik-baik saja'. Akhirnya Vans dibeli oleh perusahaan McConval-Deluit Corp. Hak kepemilikan perusahaan Vans ada pada mereka selama 10 tahun kedepan. Mereka yang mengatur Vans dengan membuat pabrik yang lebih besar di seluruh Amerika.
Pada tahun 90-an produksi mereka turun sehingga semua bentuk produksi dipindahkan ke luar Amerika di China tepatnya. Mereka juga memulai lebih involve dengan culture anak muda waktu itu. Teori mereka, target mereka yaitu teenagers, 65% laki-laki dan 35% perempuan dan anak-anak muda di bawah 16 tahun belum bisa bawa mobil kemana-mana (tidak punya SIM) jadi apa yang mereka lakukan ? Main skate, main surf, bikes and stuff. Jadi mereka mengakomodasi those excact things. Mereka membuat The Warped Tour dengan menonjolkan musik punk-pop melodics yang populer di kalangan ABG labil waktu itu. Mereka membuat The Vans Triple Crown Skate Contest yang menjadi batu loncatan Tony Hawk sampe jadi skater kaya raya sekarang. Hollywood juga membuat film yang judulnya Lords of Dogtown yang more or less menceritakan skateboard & Vans. Sekarang Vans dimiliki oleh VF corp dan bernilai $400juta. VF Corp sendiri perusahaan unik mereka melakukan semacam research dengan membeli perusahaan Youth Culture. Mereka pernah membeli Bilabong, Quiksilver, dll.
Nah, itulah asal muasalnya Vans Indonesia. Bagaimana ? Kepanjangan ya ? Wkwk, maaf deh, yang penting kalian jadi lebih tahu tentang sejarah Vans. Semoga menambah wawasan kalian ya :D
Komentar
Posting Komentar